Ikan Purba ditemukan di Manado

Ikan Purba Manado Gegerkan Peneliti Dunia

Ikan Purba Manado Gegerkan Peneliti Dunia. Dua nelayan asal Malalayang, Manado, Yustinus Lahama dan Delfie, tidak menyangka ikan hasil tangkapannya pada 5 tahun lalu tepatnya tgl 19 Mei 2007 di perairan Teluk Manado cukup menggegerkan dunia.

Pasalnya, ikan yang diketahui para ilmuwan dunia itu sejenis Latimeria menadoensis atau Coelacanth merupakan ikan purba yang sebenarnya sudah dianggap punah sejak 65 juta tahun lalu.

Sekarang ikan tersebut telah dipajang dan membuat gempar peserta dari berbagai negara yang ikut dalam ajang World Ocean Conference (WOC) dan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit, 11-15 Mei 2009.

Yustinus mengatakan, ikan purba tersebut ditangkap ketika tersangkut kail miliknya. Ketika ditarik tampak seekor ikan dengan panjang lebih kurang satu meter dan berat 30 kg disertai bintik-bintik putih.

Ikan itu didapat pada kedalaman sekitar 105 meter di pantai Malalayang, pukul 08.00 Wita, 19 Mei lalu. “Meski tergolong besar, ikan tersebut tampaknya tidak melakukan perlawanan ketika diseret hingga ke dalam perahu,” katanya, mengisahkan penangkapan itu.

Menurut data berbagai sumber, Coelacanth diartikan sebagai “duri yang berongga” berdasarkan kata Yunani coelia (berongga) dan acanthos (duri). Ini merujuk pada fisiknya yang berduri pada sirip yang berongga.

Coelacanth adalah ikan yang berasal dari sebuah cabang evolusi tertua yang masih hidup dari ikan berahang. Diperkirakan, sudah punah sejak akhir masa Cretaceous 65 juta tahun lalu, sampai sebuah spesimen ditemukan di timur Afrika Selatan, di perairan Sungai Chalumna tahun 1938.

Namun, sejak itu Coelacanth ditemukan di Komoro, perairan Pulau Manado Tua di Sulawesi, Kenya, Tanzania, Mozambik, Madagaskar, dan Taman Llaut St Lucia di Afrika Selatan.

Di Indonesia, khususnya di sekitar Manado, spesies ini oleh masyarakat lokal dinamai ikan raja laut. Coelacanth terdiri dari sekitar 120 spesies yang diketahui berdasarkan penemuan fosil. Sampai saat ini, telah ada dua spesies hidup Coelacanth yang ditemukan, yaitu Coelacanth Komoro, Latimeria chalumnae, dan Coelacanth Sulawesi, Latimeria menadoensis.

“Hingga tahun 1938, ikan yang berkerabat dekat dengan ikan paru-paru ini dianggap telah punah semenjak akhir masa Cretaceous, sekitar 65 juta tahun yang silam,” kata Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Unsrat Manado, Prof KWA Masengie.

Menurut dia, ada seorang iktiologis (ahli ikan), Dr JLB Smith kemudian mendeskripsi ikan tersebut dan menerbitkan artikelnya di jurnal Nature pada tahun 1939.

Ia memberi nama Latimeria chalumnae kepada ikan jenis baru tersebut, untuk mengenang sang kurator museum dan lokasi penemuan ikan itu.

Pencarian lokasi tempat tinggal ikan purba itu selama belasan tahun berikutnya kemudian mendapatkan perairan Kepulauan Komoro di Samudera Hindia sebelah barat sebagai habitatnya, di mana beberapa ratus individu diperkirakan hidup pada kedalaman laut lebih dari 150 meter.

Di luar kepulauan itu, sampai tahun 1990-an beberapa individu juga tertangkap di perairan Mozambik, Madagaskar dan juga Afrika Selatan. Namun semuanya masih dianggap sebagai bagian dari populasi yang kurang lebih sama.

Pada tahun 1998, enam puluh tahun setelah ditemukannya fosil hidup Coelacanth Komoro, seekor ikan raja laut tertangkap jaring nelayan di perairan Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara.

Ikan ini sudah dikenal lama oleh para nelayan setempat, namun belum diketahui keberadaannya di sana oleh dunia ilmu pengetahuan. Ikan purba itu secara fisik mirip Coelacanth Komoro, dengan perbedaan pada warnanya.

Ketika ikan itu ditangkap dengan jenis yang lain oleh dua nelayan di Manado, informasinya langsung menghebohkan warga hingga terdengar oleh Gubernur Sulut SH Sarundajang. Gubernur Sulut SH Sarundajang selaku penggagas pelaksana WOC, langsung mencari ikan tersebut dengan mengundang sejumlah peneliti dari berbagai akademisi, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Ikan tersebut langsung diamankan di Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, disimpan di cold storage agar bisa terus bertahan hingga pelaksanaan WOC dan kepentingan ilmiah. Nah kita baru tahukan kalau laut indonesia masih ada yang natural tanpa terjamah tangan usil manusia. makanya ayo jaga terus alam bumi kita ini

Posted in Hewan Purba | Tagged , | 2 Comments

Dinosaurus Paling Kecil

Dinosaurus Paling Kecil di Dunia

Dinosaurus terkenal akan ukurannya yang sangat besar. Bahkan banyak sekali jenis-jenis dinosaurus ini yang mempunyai ukuran lebih besar daripada rumah. Hal ini tentu sudah biasa bagi anda, Namun jika yang dibahas adalah 5 Besar Dinosaurus Paling Kecil di Dunia mungkin anda akan tertarik seperti saya. Para dinosaurus mini ini antara lain :

5. Lesothosaurus
Dinosaurus Paling Kecil di Dunia
Lesothosaurus termasuk dalam jenis Ornisthician Herbivora. Nama Losothosaurus itu sendiri mempunyai arti “Kadal dari Lesotho”. Fosilnya ditemukan dan diberi nama pada tahun 1978 oleh paleontologist Peter Galton.
Lesothosaurus mempunyai panjang maksimal 35 inchi atau sekitar 90 cm dan hidup pada jaman masa awal Jurrasic atau sekitar 100-106 juta tahun lalu.
4. Microraptor
Dinosaurus Paling Kecil di Dunia
Microraptor tersebar di sebagian besar wilayah China. Microraptor mempunyai 4 sayap dan sebuah ekor yang memanjang di tubuhnya. Walaupun Dinosaurus ini mempunyai sayap, dia tidak bisa terbang tetapi hanya mampu meluncur di udara layaknya tupai terbang.
Microraptor mempunyai panjang maksimal 30 inchi atau sekitar 77 cm dan hidup pada jaman masa awal Cretaceos atau sekitar 176-180 juta tahun lalu.
 
3. Yandangornis
Dinosaurus Paling Kecil di Dunia
Yandangornis termasuk dalam genus burung primitif. Daerah penyebarannya ada di China. Fosilnya ditemukan di Provinsi Zhe Jiang pada tahun 1986.
Yandangornis mempunyai panjang maksimal 23 inchi atau sekitar 60 cm dan hidup pada jaman masa akhir Cretaceos atau sekitar 70-80 juta tahun lalu.
2. Saltopus
Dinosaurus Paling Kecil di Dunia
Saltopus merupakan dinosaurus pemakan serangga, cacing dan hewan kecil lainnya. Fosilnya ditemukan didaratan Eropa.
Saltopus mempunyai panjang maksimal 23 inchi atau sekitar 60 cm dan hidup pada jaman masa akhir Triasic atau sekitar 220-250 juta tahun lalu.
1. Micropachycephalosaurus
Dinosaurus Paling Kecil di Dunia
Micropachycephalosaurus mempunyai arti “kadal tebal berkepala kecil”. Fosil hewan ini ditemukan di China pada 1978
Micropachycephalosaurus mempunyai panjang maksimal 20 inchi atau sekitar 50 cm dan hidup pada jaman akhir Cretaceos atau sekitar 70-80 juta tahun lalu.
Posted in Dinosaurus | Leave a comment

Dinosaurus Paling Besar di Dunia

 

Sebagian besar dari anda pasti pernah liat film Jurassic Park khan?. Film tentang binatang jaman purba ini mampu memuaskan imajinasi kita tentang bagaimana para hewan raksasa ini hidup di dunia. Nah, dari sekian banyak dinosaurus raksasa yang ada pada jaman itu, terdapat 5 Besar Dinosaurus Paling Besar di Dunia. Mereka adalah :
5. Futalognkosaurus
Dinosaurus Paling Besar di Dunia
Binatang herbivora Futalognkosaurus dukei yang hidup secara eksklusif di Patagonia ini memiliki ukuran panjang sekira 105 – 112 kaki (sekitar 34 meter) mulai dari kepala hingga ekor, panjang leher 17 meter, ekor 15 meter dan memiliki tinggi seperti gedung lantai 4 dan berat 70 ton.
Nama futalognkosaurus dukei diperoleh dari bahasa asli mapuche yang berarti kepala kadal raksasa dan nama perusahaan energi Amerika Duke Energy Corp, yang mana telah berperan besar dalam pembiayaan penggalian di sekitar danau Barreales, 90 Km (56 mil) utara Neuquen, Argentina.
4. Sauroposeidon
 
Dinosaurus Paling Besar di Dunia
Sauroposeidon adalah genus dinosaurus Brachiosaurid. Hal ini diketahui dari empat tulang leher yang ditemukan di Selatan Barat daya Oklahoma. Sauroposeidon bersala dari bahasa Yunani yaitu sairos yg berarti kadal dan poseidon yg berarti dewa laut. Saouroposeidon memiliki Berat = 72 Ton, tinggi = 18 m , panjang leher = 11.25–12 m dan panjang = 34 m
3. Supersaurus
 
Supersaurus memiliki panjang 40 meter dan berbobot sekitar 86 ton. Bahkan supersaurus bisa mengalahkan tyranosaurus. diperkirakan dia bisa mengalahkan seluruh predator, tetapi itu belum pasti.
Supersaurus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, berleher panjang, ekor yang bisa digunakan untuk menjadi senjata cambuk, berkaki empat, dan berbadan kekar. ketika tempat tinggal nya menjadi dingin dia akan bermigrasi. supersaurus mampu bermigrasi sejauh 30-50 km untuk mencari tempat tinggal yang lebih hangat.
2. Argentinosaurus
 
Dinosaurus Paling Besar di Dunia
Argentinosaurus adalah dinosaurus berukuran terbesar dibandingkan dengan dinosaurus lainnya. Panjangnya mencapai 43 meter dengan berat 90 ton. Argentinosaurus masuk ke dalam kelompok makhluk raksasa yang dikenal dengan istilah sauropod.
Argentinosaurus hidup pada masa akhir Cretaceous atau sekitar 80 juta tahun yang lalu.
1. Amphicoelias
 
Dinosaurus Paling Besar di Dunia
Amphicoelias yang berarti: Perunggu besar, adalah genus dari dinosaurus sauropoda herbivora yang merupakan dinosaurus terbesar dalam sejarah, yaitu Amphicoelias fragillimus, yang dapat mencapai panjang 50-60 meter dan berat lebih dari 100 ton! , sekaligus menandingi hewan terbesar di bumi yaitu paus biru.
Amphicoelias hidup pada akhir masa Jurassic atau sekitar 145-155 juta tahun yang lalu.
Posted in Dinosaurus | 1 Comment

Daspletosaurus

Name Means: “Frightful Fleshy Lizard”

Time: Late Cretaceous (70-68 million years ago)

Location: Canada; Montana

A massive dinosaur, its teeth larger than that of its larger cousin T. rex, Daspletosaurus was nearly 30 feet long and weighed 6,000 pounds. Its teeth were curved like daggers, and serrated, and it may have fed on the armored ceratopids.

daspletosaurus daspletosaurus1 daspletosaurus2

Sumber : http://dsc.discovery.com/dinosaurs/dinosaur-games/dinosaur-viewer/dinosaur-viewer.html

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Ikan Purba

Mahluk Aneh yang Terdampar Adalah Ikan Purba

Sebentuk mahluk aneh terdampar di pinggir Pantai Folly di Carolina Selatan akhir pekan lalu. Orang-orang pun bertanya, apakah mahluk ini spesies baru?

Jangan takut. Menurut Pawnation AOL, hewan raksasa ini mungkin tampak asing, tapi tidak berbahaya. Dokter hewan dari akuarium Carolina Selatan mengidentifikasi mahluk ini sebagai ‘sturgeon’ atau semacam ikan purba. ‘Sturgeon’ Atlantik bisa mencapai panjang 4,5 meter dan berat 362,8 kg.

‘Sturgeon’ Atlantik ini malah lebih takut pada manusia. Mereka kini masuk daftar spesies yang nyaris punah karena kaviar atau telur ikannya menjadi buruan orang. Kini ada batasan akan jumlah ikan purba ini yang boleh ditangkap.

Posted in Hewan Purba | Tagged , , | 2 Comments

Binatang Prasejarah Paling Terkenal

1. Triceratops

Nama : Triceratops
Panjang : 9 m, tinggi 3 m
Massa : 12 ton
Zaman : Akhir Cretaeceous (68 juta tahun yang lalu)
Makan : Tumbuh-tumbuhan
Triceratops berarti muka bertanduk tiga dalam bahasa Yunani. Hewan ini memiliki cula sepanjang 1 m sebanyak 2 buah di atas matanya, dan satu lagi lebih pendek dibagian atas hidungnya. Hal yang paling membedakan hewan ini dari hewan yang lain adalah tulang tengkoraknya yang mampu berkembang sepanjang 2m, hampir sepertiga panjang tubuhnya. Fosil hewan ini ditemukan di Benua Amerika. Hewan ini diperkirakan tidak berkelompok dan individual. Tanduknya berfungsi sebagai kedudukannya terhadap triceratops lain seperti halnya rusa saat ini (courtship). Hewan ini menjadi objek penelitian yang cukup banyak digemari oleh para ilmuwan karena banyaknya fosil yang ditemukan.
Intermezo:
Selain fosil hewn ini banyak ditemukan, hewan ini terkenal karena ke-eksotisannya, bentuk fisik yang unik dan terkesan “friendly” bagi masyarakat membuatnya menjadi ikon hewan prasejarah yang digemari anak-anak.
(Gimana ga eksotis?yang bercula satu aja diburu besar-besaran, apalagi bercula tiga?)

2. Mammoth

Nama: Mammoth (Mammuthus primigenius)
Panjang: 5 meter (hingga bahu)
Massa: 12 ton
Zaman: Pliosen (4,8 jt tahun yg lalu)
Makan: Tumbuhan (biasanya yang berupa pohon)
Mammoth merupakan nenek moyang hewan yang kita kenal dengan nama gajah, dan memiliki gading sepanjang 3,3 m yang digunakan saat berkelahi ataupun menakuti musuh. Fosil mammoth sering ditemukan dalam kondisi yang masih baik karena kondisi suhu yang sangat rendah. Habitat mammoth adalah daerah-daerah balkan (Rusia, Siberia, dan sekitarnya). Mammoth sering juga disebut woolled elephant atau gajah berbulu tebal karena bulu yang melindungi tubuhnya (yg mampu membuatnya bertahan di suhu yang ekstrim).
Intermezo:
Ada banyak teori yang mengemukakan sebab-sebab kepunahan mammoth, salah satunya adanya penyakit menular (infectious disease).
(Penyakit apa? mungkin dilihat dari habitanya mammoth terkena flu gajah…)

3. Velociraptor

Nama: Velociraptor
Panjang: 2 m, (tinggi tubuh saat berdiri 1 m)
Massa: 50 kg
Zaman: Akhir Cretaeceous
Makan: Hewan-hewan yang berukuran lebih kecil dari ukuran tubuhnya
Velociraptor berarti pencuri berkecepatan tinggi (speedy thief). Memiliki 30 gigi yang panjang dan tajam, paruh yang datar, dan leher membentuk seperti huruf “s”. Bergerak dengan kedua tungkai (kaki) nya yang kuat, dan berukuran kecil, hewan ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan cheetah. Akan tetapi, raptor seringkali berburu dalam kelompok yang terdiri dari 3-10 ekor raptor. Ciri khas lain dari raptor (selain kedua tungkainya yang kuat) adalah kapasitas otaknya yang diperkirakan memiliki kemampuan yang sama dengan simpanse (mampu berkomunikasi dengan sesama raptor melalui suara-suara yang spesifik). Kecepatan larinya mencapai 40 mil per jam. Fosil Velociraptor ditemukan di Rusia, Mongolia, dan China.
Intermezo:
Raptor menjadi salah satu ikon NBA karena klub basket Toronto Raptor yang menggunakan maskot yang sama dengan namanya, Raptor.
(Asal di lapangan ga pake nyakar apalagi ngigit sih gapapa…)

4. Pterodactyl

Nama: Pterodactyl (Pterosaurus)
Panjang: tubuh saat berdiri 3m, bentangan sayap mencapai 10m
Massa: –
Zaman: Trias (65,5 juta tahun yg lalu)
Makan: Tumbuhan dan hewan-hewan kecil seperti ular dan ikan
Pterodactyl berasal dari bahasa Yunani yang berarti kadal yang bersayap (winged lizard). Hewan ini terkenal dengan paruhnya yang panjang dan bentangan sayapnya yang lebar (mencapai lebih dari 10 m). Peneliti dari Ohio University menemukan ada satu bagian otak yang membedakan hewan ini dengan hewan vertebrata lainnya. Flocculi. Proporsi flocculi didalam otak pterosaurus mencapai 7,5%, dan rata-rata vertebrata hanya memiliki 1-2% flocculi didalam otaknya. Flocculi ini menyebabkan penglihatan pterosaurus menjadi jauh lebih baik. Namun proporsi yang besar ini lebih disebabkan oleh bentangan sayapnya yang lebar, karena selain berhubungan dengan otot mata, flocculi juga berhubungan erat dengan kerja syaraf sensorik.
Intermezo:
Tahun 1856, The Illustrated London News memberitakan adanya pekerja rel kereta api yang berada di dalam sebuah terowongan melihat burung dengan syap yg lebar, paruh yang panjang, dan bergigi menyerupai gergaji, lalu hewan tersebut menghilang dan berubah menjadi abu.
(Hmmm….sepertinya sejak dulu memang sudah ada yg mengilhami film2 dan sinetron dubbingan di salah satu stasiun TV swasta di negeri kita… )

5. Smilodon

Nama: Smilodon (Long-teeth cats)
Panjang: –
Massa: 55-300 kg
Zaman: Megantereon (2,5 juta-500.000 tahun yang lalu)
Makan: hewan pemakan tumbuhan (bison, rusa,dll.)
Smilodon atau yang dikenal dengan sebutan sabre-tooth cat berasal dari bahasa Yunani yang artinya gigi pahat, ditemukan di Benua Amerika. Ciri khas dari hewan ini adalah gigi taring atas yang panjang (17 cm). Smilodon berburu dalam kelompok seperti halnya singa saat ini. Akan tetapi, kelompok tersebut tidak didominasi oleh pejantan, karena ukuran tubuhnya yang sama dengan betina. Gigi taring yang panjang tersebut tidak digunakan untuk memikat pasangan, jadi kehidupan sosial hewan ini belum banyak diketahui. Smilodon memiliki tubuh yang lebih menyerupai beruang karena bulunya menyerupai beruang, dan bagian perut yang lebar dan pendek.
Intermezo:
Meskipun gigi taringya membunuh lebih cepat dan efisien, Kepunahan Smilodon diperkirakan karena kemampuan berburunya yang terlalu spesifik ini, yang menyebabkan ketergantungan terhadap hewan yang lebih besar sangat tinggi. Perubahan vegetasi menyebabkan perubahan fisiologis mangsa2nya, sehingga berdampak secara langsung terhadap populasi Smilodon.
(Coba kalo dulu ada tukang pahat gigi…ga jadi punah dong…)

6. Temnodontosaurus

Nama: Temnodontosaurus
Panjang: 9 m
Massa: 15 ton
Zaman: Awal Jura (196 juta tahun yg lalu)
Makan: Cumi-cumi dan ikan-ikan kecil
Temnodontosaurus merupakan pemangsa bawah laut yang memiliki stamina berenang yang menakjubkan, yang membuatnya mampu berenang hingga ke dasar laut untuk mencari mangsa. Fosilnya ditemukan di Perairan Inggris dan Jerman. Ciri khas dari hewan ini adalah matanya yang besar, 20 cm. Hewan ini mirip dengan lumba-lumba saat ini, karena paruhnya yang panjang dan sirip yang datar.

7. Tyrannosaurus

Nama: Tyrannosaurus rex
Panjang: 12 m, tinggi 6 m
Massa: 7,5 ton
Zaman: Cretaeceous (68 juta tahun yang lalu)
Makan: hewan pemakan tumbuhan
Tyrannosaurus rex dalam bahsa yunani berarti raja kadal yang kejam. Sama seperti raptor, T-rex bertungkai dua, leher menyerupai huruf “s”, dan memiliki ekor sebagai penyeimbang gerakannya. T-rex memiliki tulang tengkorak yang besar (1,5 m) yang dikelilingi jaringan-jaringan otot yang kuat sehingga membuatnya mampu dengan mudah mengunyah mangsanya. Hewan ini ditemukan di Benua Amerika dan Benua Asia (Tarbosaurus). Lengan hewan ini terbilang cukup kecil, hanya sepanjang 1 m dan belum ditemukan fungsi sebenarnya dari lengan ini. Penelitian terbaru (April 2008) mengatakan bahwa T-rex memiliki kekerabatan dengan bangsa unggas, aligator, dan burung unta. Walaupun tubuhnya cukup besar, T-rex memiliki otot-otot yang banyak yang memungkinkannya berlari dengan kecepatan 40-70 km/h. Kemampuan lain dari hewan ini adalah mampu mencium bebauan dari jarak yang jauh yang mampu dibandingkan dengan burung pemakan bangkai saat ini. Hingga saat ini masih menjadi perdebatan apakah T-rex sebenarnya pemakan bangkai atau hewan yang berburu.
Intermezo:
Film King Kong menampilkan T-rex sebagai salah satu musuh besar si King Kong. Film tersebut menunjukkan bahwa ukuran King Kong tidak jauh berbeda dengan T-rex. Sedangkan di adegan lain menunjukkan si King Kong tingginya luar biasa, khususnya setelah memasuki kota.
(wah….Hollywood mesti belajar ilmu ukur nih…)
Yang terakhir dan ada di negeri kita sendiri…

8. Coelacanth

Nama: Coelacanth (Latimeria chalumnae)
Panjang: 2 m
Massa: 80 kg
Zaman: Devonian pertengahan (410 jt tahun yg lalu)
Makan: Cumi-cumi dan Ikan-ikan kecil
Coelacanth yg berasal dari bahasa Yunani yg berarti hollow spine (duri/tulang punggung yang berlekuk) diperkirakan sudah punah semenjak zaman cretaceous. Namun penemuan mengejutkan terus berdatangan seiring ditemukannya hewan ini di perairan Tanzania, Madagascar, Kenya, dan Indonesia, tepatnya Taman Laut Nasional Bunaken (mantab bro!). Walaupun hewan ini mati setelah ditangkap nelayan, diyakini hewan ini masih ada dan hidup di perairan dalam (>700 m). Coelacanth termasuk salah satu fosil hidup karena nyaris tidak mengalami perubahan secara signifikan pada fisik hewan ini dari masa ke masa.
Posted in Hewan Purba | Tagged , , , , , , , | Leave a comment

Dinosaurus “Iblis” Periode Triassic

Arkeolog Berhasil Menemukan Dinosaurus “Iblis” Periode Triassic
Dinosaurus baru yang diberi nama “Evil Spirit Buck-Toothed Reptile” alias reptil roh setan bergigi jelek atau dalam nama ilmiah Daemonosaurus chauliodus ditemukan di New Mexico. Si iblis ini merupakan dinosaurus penghubung antara dinosaurus tertua dan dinosaurus Jurassic spesies theropod.

 Dinosaurus yang hidup 205 juta tahun yang lalu ini setinggi anjing besar dengan tulang yang tidak biasa. Demikian jelas Hans-Dieter Sues, ahli purbakala vertebrata di National Museum of Natural History di Washington DC. “Moncongnya pendek dan gigi depannya besar-besar,” katanya. Ia juga menambahkan, “Jenis struktur tulang yang tidak dikira pada waktu itu untuk dinosaurus predator.”


Dinosaurus tertua yang diketahui hidup 230 juta tahun yang lalu, dalam Periode Triassic. Setelah itu, ada jeda besar dari hasil temuan fosil. Banyak ahli memperkirakan bahwa dinosaurus-dinosaurus awal punah. “Setelah itu predator yang lebih rumit mengambil alih kemudian terjadi diversifikasi pada peralihan periode Triassic ke Jurassic,” kata Sues.

Daemonosaurus c ini merupakan jembatan yang menghubungkan kedua grup dinosaurus. Dari fosil yang ditemukan, dinosaurus ini memiliki beberapa ciri yang menghubungkan jeda evolusi antara dinosaurus awal ke dinosaurus yang lebih modern. Berdasarkan analisis terhadap fosil yang ditemukan, dinosaurus ini memiliki ciri Triassic dengan beberapa ciri dari Jurassic.

Ciri Triassic yang dimilikinya, misalnya, jeda kecil antara lubang hidung dan rongga mata. Tulang yang berkaitan dengan kantong udara yang seperti sistem paru-paru burung juga masih punya ciri primitif. Ciri dinosaurus yang lebih modern yang dimiliki Daemonosaurus c ada pada gigi.

“Ini adalah bukti bahwa dinosaurus punya distribusi yang lebih luas,” jelas Sue.
Sumber :
 National Geographic Indonesia/Alex Pangestu – sains.kompas.com

Posted in Dinosaurus | Tagged , , | 3 Comments

Archaeoraptor

Archaeoraptor

 


Archaeoraptor liaoningensis pertama kali dipublikasikan dlm majalah National Geographic 1999. Melalui sebuah artikel yg ditulis Christopher Sloan, fosil ini dinyatakan sbg mata rantai yg hilang antara burung & dinosaurus theropod, & benar-benar bisa terbang. Sebelum National Geographic mempublikasikan, telah banyak yg meragukan keotentikan fosil ini. Tak pelak menjadi skandal ketika sebuah studi sains membuktikan fosil dr Cina ini a/ palsu, krn dibentuk dr bagian-bagian fosil dgn spesies yg berbeda. Zonghe Zhou, seorg paleontolog Cina, menemukan kepala & badan bagian atas milik spesimen fosil burung primitif Yanornis, bagian ekor milik Microraptor, sedangkan tungkai & telapak kaki milik hewan yg belum diketahui.

Posted in Hewan Purba | Tagged | 1 Comment

Predator Terbesar di Bumi

Predator Terbesar di Bumi

Monster ini berada di mata rantai makanan tertinggi di periode Cambrian.

Anomalocaridid (Livescience.com)
Monster ini adalah predator paling besar di dunia di zamannya. Ia hidup jutaan lalu, tumbuh membesar dan terus bertahan dalam kurun waktu yang begitu panjang.

Hewan laut yang lebih dikenal sebagai anomalocaridid itu sebenarnya tak begitu besar. Ukurannya antara 0,6 – 1,8 meter. Namun di masanya ia merupakan predator dengan ukuran tubuh yang paling besar.

Spesies yang bentuknya mirip udang itu punya bagian tubuh yang lunak, perut yang bergerigi, serta anggota tubuh mirip sungut, yang berduri. Fungsinya adalah untuk menyeret cacing atau mangsa lainnya untuk dilahap.

“Hewan ini berada di atas mata rantai makanan. Ia adalah predator yang tak tertandingi di masanya,” ujar Peter Van Roy, seorang paleobiologist dari Ghent University Belgia, seperti dikutip dari situs LiveScience.

Hasil riset terakhir menunjukkan bahwa binatang ini sempat merajai daerah perairan pada periode Cambrian pertengahan, antara 542 juta sampai 501 juta tahun yang lalu. Periode ini adalah masa di mana seluruh grup besar di kerajaan binatang muncul, dan ekosistem kompleks tengah terbentuk.

Bahkan , menurut peneliti Derek Briggs yang juga Direktur Yale Peabody Museum of Natural History, anomalocaridid adalah salah satu kelompok yang paling ikonik di antara grup-grup binatang di zaman Cambrian.

Fosil terbesar dari binatang ini ditemukan di gurun berbatu di sebelah tenggara Maroko, oleh kolektor bernama Mohammed Ben Moula. Dari fosil, diketahui bahwa predator ini hidup 30 juta tahun lebih lama daripada yang sebelumnya diperkirakan.

Dari fosil juga ditemukan struktur mirip 100 pedang fleksibel di setiap segmen di sepanjang punggung mereka. Para peneliti meyakini organ itu mungkin berfungsi sebagai insang. Ia hidup di dasar laut yang berlumpur, dengan kedalaman setidaknya 100 meter di bawah permukaan laut.

Menurut Van Roy, anomalocaridid bertahan sekian lama menunjukkan bahwa mereka mampu beradaptasi dengan baik dan merupakan predator yang sukses. Belum diketahui pasti apa penyebab anomalocaridid bisa punah.

Namun, ilmuwan curiga kepunahan binatang itu terkait dengan kemunculan dua predator lain di awal masa Ordovician (periode setelah Cambrian – sekitar 488 juta hingga 472 juta tahun silam), yakni eurypterid (kalajengking laut) dan nautiloid (seperti cumi-cumi dengan rumah kerang kerucut). Sebab, dua predator itu memiliki ukuran tubuh yang lebih besar.

“Sepertinya anomalocaridid tak bisa bersaing oleh predator-predator yang lebih canggih dan bisa beradaptasi lebih baik. Sementara anomalocaridid pada dasarnya memiliki tubuh yang lunak, eurypterid memiliki exoskeleton yang lebih keras. Adapun nautiloid punya kerang yang kokoh dan paruh yang bertenaga,” kata Van Roy. (adi)

• VIVAnews

Posted in Hewan Purba | Tagged | Leave a comment

Fosil Sapi Laut Purba

Fosil Sapi Laut Purba Ditemukan di Filipina

Fosil serupa pernah ditemukan di India, Madagascar, Pakistan, Sri Lanka, dan Indonesia.

Dugong, salah satu spesies sapi laut yang masih hidup. (moew.gov.ae)
 
 Sekelompok tim peneliti asal Italia menemukan tulang belulang  seekor sapi laut, spesies yang hidup sekitar 20 juta tahun lalu. Tulang-tulang tersebut ditemukan di sebuah gua di Filipina.

Beberapa tulang rusuk dan bagian tulang punggung  mamalia air itu ditemukan Februari dan Maret lalu di bebatuan kapur di atas perairan sebuah sungai bawah tanah di pulau Palawan.

“Fosil itu ada di dalam batu, di dalam gua. Kami tidak bisa menyingkirkan batu dan tidak ingin mengangkatnya,” kata Leonardo Piccini, geolog asal University of Florence, seperti dikutip dari Independent, 14 Juni 2011.

Piccini menyebutkan, ia dan timnya lebih memilih menunggu sampai adanya teknologi yang memungkinkan mempelajari fosil tanpa mengangkatnya dari batu.

Saat mengungkapkan temuannya dalam sembuah simposium, di mana pertama kalinya temuan itu dipublikasikan, Piccini menyebutkan, temuan langka itu berasal dari sekitar era Miocene yang berlangsung sekitar 20 juta tahun lalu.

“Kerangka ini merupakan kerangka hewan pertama dari spesies ini yang ditemukan di kawasan tersebut,” kata Piccini. “Untuk itu, sangatlah penting bagi kita merekonstruksi habitat dan penyebaran hewan ini di era Miocene,” ucapnya.

Menurut Federico Panti dan Paolo Forti yang juga anggota tim peneliti, dari perbandingan awal yang dilakukan terhadap spesimen fosil, terindikasi fosil imi merupakan salah satu dari dua spesies sirenia. Sebagai informasi, sirenia, dikenal juga dengan sapi laut, yakni hewan pemakan tumbuhan yang telah punah.

Diperkirakan, ketika hidup, hewan ini memiliki ukuran panjang sekitar 180 centimeter. Saat ini, ada dua spesies sapi laut yang masih hidup yakni dugong yang tinggal di kawasan Indo-Pacific, serta duyung, yang tinggal di kawasan Atlantik. Peneliti menyebutkan, fosil hewan seperti itu pernah ditemukan di India, Madagascar, Pakistan, Sri Lanka, dan di pulau Jawa, Indonesia.

“Spesies yang ditemukan di kepulauan Palawan merupakan yang pertama di Filipina dan ditemukan di kawasan paling timur,” kata  Piccini.

Untuk itu, para peneliti mendorong pemerintah agar melindungi kawasan Puerto Princesa, sungai bawah tanah yang sangat gencar dipromosikan sebagai tempat tujuan wisata. (umi)

• VIVAnews

Posted in Hewan Purba | Tagged , | Leave a comment